Kaleng bekas memang bisa disulap menjadi aneka barang fungsional. Berkat sentuhan lukisan tangan dengan desain lucu dan warna-warna meriah, produk kaleng bekas diminati anak-anak dan ibu muda dari pelbagai kalangan. Alhasil, omzet dari usaha kaleng bekas fungsional ini terus berkembang dari waktu ke waktu.
Pernahkah Anda membayangkan, pada setiap periode terjadi pertambahan jumlah anak di setiap keluarga? Otomatis, sampah kaleng susu akan menjadi buangan alias limbah rutin rumahtangga setiap minggunya.
Belum lagi, kaleng yang berasal dari produk konsumsi lain. Sehingga, kalau tak dikelola dengan baik, sampah kaleng bisa menjadi masalah utama bumi kita.
Namun ternyata, kaleng-kaleng bekas ini bisa dimanfaatkan dan menghasilkan rupiah. Di tangan Lani Cahyaningsari, kaleng bekas adalah barang berharga yang bisa ia sulap menjadi benda fungsional bernilai seni tinggi. Misalnya, celengan dari kaleng susu kental manis, meja belajar dari kaleng cat berukuran besar, atau jam dinding dari bekas tutup kaleng susu bubuk.
Kaleng Lani, demikian nama usahanya, berdiri sejak tahun 2000. Ia menjual barang-barang lucu tersebut dengan harga Rp 15.000 hingga Rp 500.000. Bahkan, untuk barang yang dipesan khusus, harganya bisa menggembung menjadi Rp 600.000 hingga Rp 900.000. Tak heran, dalam sebulan, Lani mampu meraih omzet reguler Rp 10 juta.
Angka tersebut terlepas dari pesanan partai besar asal perusahaan, yang biasanya datang tiap dua atau tiga bulan sekali. Tiap kali order ini datang, jumlahnya lebih dari 500 buah.
Lani tak kesulitan mengumpulkan bahan baku. Ia bekerja sama dengan pelbagai kalangan untuk mendapatkan kaleng-kaleng susu bekas yang diinginkan.
Ambil contoh, dari tukang es buah yang menyediakan kaleng susu kental manis. Sementara, untuk kaleng susu bayi diperoleh dari mitra Lani lainnya.
Ia juga mengandalkan teman dan saudaranya untuk mendonasikan kaleng bekasnya. “Kebetulan ibu saya bikin kue,” ujarnya. Kaleng-kaleng bekas tersebut Lani beli dengan kisaran harga Rp 1.000 sampai Rp 2.000 per kaleng.
Desain gambar yang bergaya pop art dan childish, membuat produknya menuai banyak peminat. Terutama, anak-anak dan ibu-ibu muda. Apalagi, harga produk Kaleng Lani ini terjangkau oleh semua kalangan.
Karya Lani mayoritas diperuntukkan untuk suvenir pesta ulang tahun anak-anak. Dalam seminggu, ia bisa menerima pesanan suvenir 50 sampai 100 buah. Itu belum termasuk penjualan barang kerajinan siap pakai lain di galerinya yang terletak di Inns Restoran, Jalan Cilandak KKO, Jakarta Selatan. Dalam sebulan, total ia bisa menjual 200 sampai 300 buah kaleng lukis.
Keunggulan produknya adalah kegigihan Lani yang tetap mempertahankan orisinalitas produknya. Yakni, motif ala Lani yang kekanakan tapi imut, lucu, serta menggemaskan dengan perpaduan warna-warna yang cerah. “Saya anti-pakai tokoh kartun terkenal. Saya tidak mau menjiplak,” ujarnya. Oleh karena itu, untuk desain, ia kekeuh mengerjakannya sendiri.
Hanya saja, prinsip itu yang kerap kali menyulitkannya sendiri. Pasalnya, sering ada orang yang memesan minta dibuatkan dengan tokoh kartun tertentu. “Saya pasti menolak,” ujarnya. Sebagai jalan keluarnya, Lani mengusulkan agar sang tokoh kartun hanya dijadikan tema saja, ia akan menciptakan figur rekaannya sendiri.
Proses produksinya cukup mudah. Pertama, kaleng dicuci untuk dibersihkan dari sisa produk konsumsi, kemudian dikeringkan. Kedua, dibentuk pola dan dipotong sesuai bentuk yang diinginkan. Ketiga, sketsa gambar dibuat dengan pensil. “Untuk sketsa saya sendiri yang mengerjakan,” ujarnya. Keempat, gambar diwarnai.
Dalam sebulan, Lani meluncurkan minimal 10 desain baru. Di situlah tingkat kreativitas yang tinggi diperlukan. Ia mengaku, ide-ide untuk menghias kaleng bekas itu biasanya datang begitu saja. “Kadang-kadang , ide muncul ketika sedang berkhayal,” ujarnya.
Tak heran, Lani mempunyai kemampuan imajinasi tinggi karena melukis adalah hobinya sejak kecil. Saat kuliah pun, ia memilih jurusan yang masih berhubungan dengan dunia desain, Arsitektur Universitas Trisakti. Latar belakang itulah yang menginspirasinya untuk menciptakan barang yang bernilai seni, namun fungsional atau bermanfaat. “Jadi, bukan sekedar jadi pajangan saja,” kata dia. (peluangusaha.kontan.co.id)
Selengkapnya...
Rabu, 09 November 2011
Merubah kaleng bekas menjadi barang berfungsi
Selasa, 08 November 2011
Botol Bekas=Barang seni
Menjadikan botol bekas minuman dan kulit telur menjadi produk yang bernilai jual itu sudah dilakukan Irina Cananu (40)
sejak sekitar lima tahun lalu. Kini hasil usahanya “mengubah” botol bekas dan kerajinan kulit telur telah menghasilkan pendapatan
sampai jutaan rupiah. Jangan buru-buru membuang botol bekas, apalagi yang modelnya terasa unik. Sebab, barang yang tampaknya tak berguna itu dengan sedikit “sentuhan” bisa diubah menjadi produk yang memiliki nilai jual.
Botol bekas minumann terutama yang modelnya unik dan kulit telur itu dijadikan perempuan asal Romania yang bersuamikan pria Indonesia ini, sebagai “kanvas” untuk melukis. Hasilnya? Dia bisa mengikutkan “barang bekas” itu pada berbagai pameran dan orang pun mau membelinya.
Melukis pada botol bekas minuman dan kulit telur sebenarnya merupakan usaha lanjutan bagi Irina. Sebelumnya, dia senang membuat boneka yang berbahan baku utama tepung terigu. Campuran tepung terigu yang diberi pewarna dan gula itu dibuatnya menjadi berbagai bentuk boneka. Produknya ini lalu dijadikan penghias kue tar untuk acara ulang tahun dan pernikahan.
“Kebetulan saya memang gemar melukis dan membuat berbagai pekerjaan tangan. Saya juga senang merajut dan menyulam,” kata Irina sambil menunjukkan beberapa lembar hasil rajutannya berupa taplak meja dan sarung bantal untuk kursi yang sudah dipesan pembeli.
Namun, dari berbagai pekerjaan tangan yang dibuatnya itu, ternyata pesanan yang terus mengalir adalah boneka. Kendati demikian, Irina masih bisa memanfaatkan sisa waktunya untuk melukis botol bekas dan kulit telur. Awalnya, melukis pada botol bekas itu dia lakukan sekadar untuk menyalurkan hobi. Botol bekas yang sudah dilukisnya lalu dijadikan pajangan untuk memperindah ruangan.
“Ternyata banyak juga orang yang tertarik membeli botol lukis. Jadi, pesanan botol lukis juga mengalir. Sementara lukisan pada kulit telur biasanya ramai dipesan orang pada hari-hari dekat Paskah,” ujar Irina yang menjual produknya mulai dari Rp 17.000 sampai jutaan rupiah.
Pengerjaan lukisan pada botol memerlukan waktu sekitar empat jam sampai empat hari, tergantung dari ukuran botol dan kerumitan lukisan. Di sini, kata Irina, yang diperlukan adalah kreativitas dan konsentrasi.
Keragaman warna dan budaya
Melukis pada botol dan kulit telur berawal dari hobi dan kecintaan Irina pada keragaman warna dan budaya. Dia lalu memadukan kedua hal itu menjadi lukisan pada botol dan kulit telur. Mungkin hal itulah yang membuat lukisan botol dan kulit telur Irina dirasakan orang memiliki ciri khas.
“Saya tidak bisa diam. Entah mengapa selalu saja ada keinginan untuk mengerjakan sesuatu,” ujar Irina yang mengaku senang mengerjakan kerajinan tangan sejak masih duduk di sekolah dasar.
Karena kesibukan itulah, Irina tak merasa kesepian. Bahkan waktu baginya terasa berlalu cepat dan kini sudah sekitar 10 tahun dia tinggal di Surabaya bersama keluarga. Suaminya memilih kota itu untuk mengembangkan produksi mebel untuk ekspor di kota tersebut.
“Prinsipnya, kita harus punya kegiatan. Meskipun sepanjang hari kita ada di rumah saja. Apalagi waktu hasil karya saya
mulai dibeli orang dengan harga pantas, wah rasanya makin senang,” tutur Irina yang fasih berbahasa Indonesia.
Setelah mengikutsertakan produknya ke berbagai pameran, pesanan pun mengalir. Namun, Irina merasa tak cukup puas hanya dengan membuat berbagai produk kerajinan tangan. Dia lalu membuka kursus untuk mereka yang ingin belajar berbagai kerajinan tangan yang dikuasainya.
Lewat kursus itu, Irina membagi kepandaiannya melukis pada media kulit telur, botol bekas minuman, gelas, cangkir, vas bunga, dan piring. Awalnya, peserta kursus kebanyakan ibu-ibu rumah tangga, tetapi kini murid-murid sekolah pun menekuni kerajinan tangan tersebut.
“Untuk mengajar pada kursus, saya lakukan sendiri. Namun, kalau pesanan produk meningkat, sekarang ini saya bisa minta bantuan beberapa perajin lain. Mereka juga sudah pandai membuat kerajinan, terutama untuk boneka,” kata Irina
yang tetap mengawasi sendiri kualitas produk tersebut.
Sumber:
http://www.itkomputer.com/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=155
Selengkapnya...
Senin, 07 November 2011
Kerajinan daur ulang dari kaleng bekas
Jika biasanya keberadaan kaleng bekas hanya menjadi tumpukan sampah di setiap rumah, seorang ibu rumah tangga yang memiliki nama lengkap Lani Cahyaningsari berhasil mendaur ulang sampah kaleng menjadi beragam jenis kerajinan unik yang bernilai jual cukup tinggi.
Memanfaatkan beragam kaleng bekas dari kemasan susu kental manis, susu formula, kaleng kemasan biscuit, kaleng bekas cat, serta drum-drum bekas, Lani membuka bisnis kerajinan daur ulang di tahun 2000 dengan nama “Kaleng Lani”. Ibu tiga anak ini menyulap tumpukan kaleng bekas yang ada di sekitarnya menjadi produk kerajinan yang sangat cantik dengan warna-warna yang begitu menarik. Misalnya saja seperti produk celengan, tempat pensil, kotak CD, kotak majalah, kotak tisu, lampu, jam, kotak surat, meja belajar, kaleng kerupuk, drum tempat sampah, serta masih banyak lagi inovasi-inovasi baru yang diciptakan Lani.
Bertempat di galerinya yang ada di Jl. Raya Cilandak KKO No.2 Kampung Kandang, Jakarta Selatan, Lani memproduksi beragam kerajinan kreatif daur ulang limbah kaleng dengan ciri khas warna-warni yang cerah dan pilihan gambar yang sangat menarik. Seperti gambar aneka binatang, gambar orang, berbagai kendaraan, hingga bermacam-macam gambar angka serta huruf yang menghiasi kerajinan kaleng buatannya. Hal ini sengaja dilakukan Lani, karena Ia membidik anak-anak serta para ibu muda sebagai target pasarnya. Sehingga pilihan warna yang cerah dan gambar lucu, menjadi daya tarik tersendiri bagi para konsumen Lani.
kerajinan daur ulang
Disamping menawarkan produk kerajinan yang tampilannya sangat menarik, Lani juga memperhatikan kualitas produk yang diciptakannya. Mengingat konsumen utamanya adalah anak-anak dan ibu muda, Ia sengaja melengkapi semua produknya dengan cat antitoksin. Agar semua produk buatan Kaleng Lani aman digunakan oleh konsumennya yang kebanyakan adalah anak-anak. Selanjutnya untuk produk yang digunakan sebagai tempat makanan (misalnya kaleng kerupuk), Lani sengaja menggunakan bahan kaleng baru untuk menghindari karat maupun efek buruk lainnya yang dimungkinkan dapat mengganggu kesehatan konsumen. Tidaklah heran bila kualitas produk yang ditawarkan Lani, begitu diminati pasar.
Meskipun produk-produknya memiliki kualitas bagus, namun lulusan Fakultas Arsitektur Universitas Trisakti Jakarta ini tidak mematok harga yang terlalu tinggi. Ia memasarkan produknya mulai dari Rp 7.500,00 sampai Rp 700.000,00, harga tersebut disesuaikan dengan ukuran dan tingkat kesulitan selama proses produksi. Penawaran yang sangat murah untuk sebuah kreatifitas yang ditawarkan Lani.
Nah, bagi Anda yang sedang bingung mencari peluang usaha, tidak ada salahnya jika Anda memproduksi kerajinan daur ulang kaleng bekas sebagai salah satu pilihan tepat bagi Anda.
Proses Produksi Kerajinan Kaleng Bekas
Bersihkan terlebih dahulu kaleng bekas yang akan digunakan.
Keringkan kaleng yang telah dibersihkan, lalu berikan cat dasar dengan warna putih.
Selanjutnya gambarlah desain yang ingin Anda buat, dengan pensil.
Setelah digambar, langkah berikutnya yaitu memberikan warna yang menarik pada kaleng tersebut.
Terakhir berikan lapisan cat antitoksin agar warnanya lebih cemerlang, dan aman untuk digunakan anak-anak.
Selamat mencoba dan salam sukses.
Sumber gambar : http://tabloidforsas.files.wordpress.com/2010/01/foto0451.jpg dan http://weekend.kontan.co.id/wp-content/uploads/2009/06/kaleng1.jpg
Selengkapnya...
Minggu, 06 November 2011
Dampak Negatif Sampah Terhadap Kesehatan
Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai (pembuangan sampah yang tidak terkontrol) merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik bagi berbagai binatang seperti lalat dan anjing yang dapat menjangkitkan penyakit. Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut:
Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum. Penyakit demam berdarah (haemorhagic fever) dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai.
Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit).
Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu contohnya adalah suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita (taenia). Cacing ini sebelumnya masuk ke dalam pencernaaan binatang ternak melalui makanannya yang berupa sisa makanan/sampah.
Sampah beracun:
Telah dilaporkan bahwa di Jepang kira-kira 40.000 orang meninggal akibat mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi oleh raksa (Hg). Raksa ini berasal dari sampah yang dibuang ke laut oleh pabrik yang memproduksi baterai dan akumulator.
sumber:Ardan sirodjuddin
Selengkapnya...
Sabtu, 05 November 2011
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga
Huh.... Ngeri, dimana-mana ada sampah!!
Mungkin selembar kertas, atau se-tas limbah rumah tangga tidak menjadi masalah. Namun begitu kertas dan limbah rumah tangga itu terkumpul dengan sampah sejenis dari banyak orang, muncul persoalan terutama di daerah perkotaan dimana lahan begitu terbatas.
Fakta menunjukkan bahwa potensi sampah terus meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk.
Penanganan sampah hingga saat ini masih belum memecahkan persoalan sepenuhnya. Keterbatasan tenaga, dana operasional dan juga lahan yang tersedia mengakibatkan belum semua sampah dapat terangkut dan diolah dengan benar. Beberapa kejadian akhir-akhir ini seperti di Leuwigajah yang menelan ratusan korban jiwa, Jayagiri Lembang dan beberapa longsoran sampah di daerah lain telah membuktikan bahwa pengolahan sampah kita selama ini hanya sebatas pembuangan akhir tanpa pengolahan lebih lanjut.
Kondisi demikian, mengakibatkan munculnya berbagai dilema yang mempengaruhi banyak faktor khususnya terhadap lingkungan dan juga terhadap derajat kesehatan masyarakat itu sendiri. Sampah yang tidak tertangani dengan baik akan mengakibatkan tingginya angka kepadatan vektor penyakit (lalat, tikus, nyamuk, kecoa dan lain-lain), pencemaran terhadap udara, tanah dan juga air, serta rendahnya nilai-nilai estetika. Selain itu juga dapat menimbulkan penyakit-penyakit menular seperti penyakit diare, kulit, demam berdarah dengue, penyakit leptospirosis dan lain sebagainya.
Lalu, apakah kita selaku penghasil sampah akan terus berdiam diri? membiarkan aparat yang berwenang saja yang menangani sampah kita? Tentu TIDAK bukan? Perlu kesadaran dari kita selaku penghasil sampah, untuk dapat mengelola sampah itu sendiri agar tidak muncul persoalanâpersoalan yang lebih besar, selain tentu saja dukungan dari Dinas maupun instansi terkait
Dalam upaya mengurangi dampak negatif yang timbul akibat sampah khususnya sampah organik, pengolahan sampah menjadi kompos merupakan salah satu alternatif pemecahan masalah, selain dapat memberikan income tambahan bagi masyarakat.
Tujuan
Umum:
Mewujudkan lingkungan permukiman sehat melalui pengelolaan sampah rumah tangga
Khusus :
Mengurangi meluasnya pencemaran lingkungan oleh sampah;
Mengurangi tingkat kepadatan vektor / binatang penular penyakit dan binatang pengganggu;
Perbaikan cara-cara pembuangan sampah;
Menambah income masyarakat.
Cara membuat Daur Ulang Kertas
(1) Alat yang dibutuhkan :
Blender
Screen (cetak saring) ukuran sesuai keinginan dengan kerapatan screen 36
Rakel no 2 dan 3 (dapat dibeli di toko kertas)
Papan kayu yangg dilapisi kain tipis / hero
Bak besar
(2) Bahan yang dibutuhkan :
Kertas bekas (sewarna dan sejenis)
Lem kertas (kemasan 1 kg, lem putih)
Air
Karakteristik (bisa pelepah pisang, merang, daun suji, dll)
(3) Cara Pembuatan:
Potong kertas bekas dengan ukuran 3 x 3 lalu direndam dalam bak air selama 3 jam
Lunakkan kertas denganà blender hingga halus seperti bubur kertas (pulp)
Masukkan bubur kertas ke dalam bak
Blender pula lem putih lalu bubur lem dimasukkan ke dalam bak berisi air dengan perbandingan 15 liter air : 3 liter bubur kertas : 1 sendok makan lem
Masukkan karakteristik ke dalam bak, lalu aduk hingga merata dengan campuran pulp dan lem
Masukkan screen ke dalam bak, angkat screen hingga pulp tinggal di atas screen
Tempelkan screen ke papan lalu dirakel hingga airnya turun
Angkat screen ke papan lalu dirakel sehingga airnya turun
Angkat screen hingga kertas menempel di papan
Masukkan lagi screen, angkat tempelkan ke papan dan dirakel hingga airnya turun ulangi sampai papan penuh
Jemur papan hingga kertas kering
Setelah kering cabut kertas perlahanâlahan
Pembuatan asesories daur ulang
Dengan sedikit kreativitas, barang-barang yang sudah tidak terpakai dapat dibentuk menjadi asesories yang cantik dan menarik, bisa juga bermanfaat untuk cindera mata pernikahan dari sampah botol bekas minuman ringan, botol aqua, daun dan bunga kering, tutup botol, sedotan, dll.
Sampah basah (organik)
Penanganan sampah basah (organik) banyak ragam.
Salah satu yang telah dikembangkan di Kabupaten Sumedang adalah pengolahan dengan biomethan green.
Yaitu sebuah metode pengolahan sampah organik menjadi biomethan dan juga pupuk cair.
Selain ITU, untuk mengantisipasi keterbatasan lahan yang ada untuk pengolahan sampah, telah dibuat pula sebuah alat Biogreen portable yang ekonomis dan efisien. Dimana sampah basah organik diolah menjadi pupuk cair dan juga gas methan. Dengan bahan baku fiber ukuran minimal 2m x 1m, alat ini mampu menampung sampah organik max 1 ton, tidak membutuhkan waktu lama tetapi dapat secara langsung menghancurkan dan siap menjadi pupuk cair.
http://www.stbm-indonesia.org
Selengkapnya...
Kamis, 03 November 2011
Definisi Sampah
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah merupakan didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam proses-proses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama proses alam tersebut berlangsung. Akan tetapi karena dalam kehidupan manusia didefinisikan konsep lingkungan maka Sampah dapat dibagi menurut jenis-jenisnya.
Berdasarkan sumbernya,sampah dapat dikelompokkan menjadi:
Sampah alam
Sampah manusia
Sampah konsumsi
Sampah nuklir
Sampah industri
Sampah pertambangan
Berdasarkan sifatnya:
1. Sampah Organik (sampah yang dapat diurai (degradable), yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos
2. Sampah Anorganik ( sampah yang tidak dapat terurai (undegradable), yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah komersil atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk laiannya. Beberapa sampah anorganik yang dapat dijual adalah plastik wadah pembungkus makanan, botol dan gelas bekas minuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas koran, HVS, maupun karton
Berdasarkan bentuknya
Sampah adalah bahan baik padat atau cairan yang tidak dipergunakan lagi dan dibuang. Menurut bentuknya sampah dapat dibagi sebagai:
1. Sampah Padat
Sampah padat adalah segala bahan buangan selain kotoran manusia, urine dan sampah cair. Dapat berupa sampah rumah tangga: sampah dapur, sampah kebun, plastik, metal, gelas dan lain-lain. Menurut bahannya sampah ini dikelompokkan menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik Merupakan sampah yang berasal dari barang yang mengandung bahan-bahan organik, seperti sisa-sisa sayuran, hewan, kertas, potongan-potongan kayu dari peralatan rumah tangga, potongan-potongan ranting, rumput pada waktu pembersihan kebun dan sebagainya.
Berdasarkan kemampuan diurai oleh alam (biodegradability), maka dapat dibagi lagi menjadi:
Biodegradable: yaitu sampah yang dapat diuraikan secara sempurna oleh proses biologi baik aerob atau anaerob, seperti: sampah dapur, sisa-sisa hewan, sampah pertanian dan perkebunan.
Non-biodegradable: yaitu sampah yang tidak bisa diuraikan oleh proses biologi. Dapat dibagi lagi menjadi:
Recyclable: sampah yang dapat diolah dan digunakan kembali karena memiliki nilai secara ekonomi seperti plastik, kertas, pakaian dan lain-lain.
Non-recyclable: sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi dan tidak dapat diolah atau diubah kembali seperti tetra packs, carbon paper, thermo coal dan lain-lain.
2. Sampah Cair
Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak diperlukan kembali dan dibuang ke tempat pembuangan sampah.
Limbah hitam: sampah cair yang dihasilkan dari toilet. Sampah ini mengandung patogen yang berbahaya.
Limbah rumah tangga: sampah cair yang dihasilkan dari dapur, kamar mandi dan tempat cucian. Sampah ini mungkin mengandung patogen.
Sampah dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan dalam dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi. Emisi biasa dikaitkan dengan polusi.
Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas industri (dikenal juga dengan sebutan limbah), misalnya pertambangan, manufaktur, dan konsumsi. Hampir semua produk industri akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah yang kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi.
untuk mencegah sampah cair adalah pabrik pabrik tidak membuang limbah sembarangan misalnya membuang ke selokan.
Sampah alam
Sampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui proses daur ulang alami, seperti halnya daun-daun kering di hutan yang terurai menjadi tanah. Di luar kehidupan liar, sampah-sampah ini dapat menjadi masalah, misalnya daun-daun kering di lingkungan pemukiman.
Sampah manusia
Sampah manusia (Inggris: human waste) adalah istilah yang biasa digunakan terhadap hasil-hasil pencernaan manusia, seperti feses dan urin. Sampah manusia dapat menjadi bahaya serius bagi kesehatan karena dapat digunakan sebagai vektor (sarana perkembangan) penyakit yang disebabkan virus dan bakteri. Salah satu perkembangan utama pada dialektika manusia adalah pengurangan penularan penyakit melalui sampah manusia dengan cara hidup yang higienis dan sanitasi. Termasuk didalamnya adalah perkembangan teori penyaluran pipa (plumbing). Sampah manusia dapat dikurangi dan dipakai ulang misalnya melalui sistem urinoir tanpa air.
Sampah Konsumsi
Sampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh (manusia) pengguna barang, dengan kata lain adalah sampah-sampah yang dibuang ke tempat sampah. Ini adalah sampah yang umum dipikirkan manusia. Meskipun demikian, jumlah sampah kategori ini pun masih jauh lebih kecil dibandingkan sampah-sampah yang dihasilkan dari proses pertambangan dan industri.
Limbah radioaktif
Sampah nuklir merupakan hasil dari fusi nuklir dan fisi nuklir yang menghasilkan uranium dan thorium yang sangat berbahaya bagi lingkungan hidupdan juga manusia. Oleh karena itu sampah nuklir disimpan ditempat-tempat yang tidak berpotensi tinggi untuk melakukan aktivitas tempat-tempat yang dituju biasanya bekas tambang garam atau dasar laut (walau jarang namun kadang masih dilakukan).
Sumber : Wikipedia
Selengkapnya...
Minggu, 30 Oktober 2011
Tabungan sampah selesai dibangun
TABUNGAN SAMPAH SELESAI DIBANGUN
Setelah kurang dari satu bulan, akhirnya selesai juga pembangunan gedung sampah warga R.T 01/01 Kunciran Mas Permai.
Bangunan ini adalah simbol dari komitmen warga dalam penanganan sampah lingkungan, bangunan yang didirikan diatas saluran air ini dibuat begitu indah dan menarik, orang sekilas melihat tidak akan mengira kalau ini adalah tempat sampah.
Inilah langkah penting bagi kami mewujudkan mimpi merubah sampah menjadi sesuatu yang berguna.
Selengkapnya...